Pertanyaan ?????

Hari ini jantung berdegub kencang,,, bukan karena aku senag bertemu kekasih tetapi karena mata kuliah hari ini dibimbing oleh dosen yang terkenal sangat cerewet dalam mengajar ,,,,

Pertanyaan pertama yang dilontarkan beliau adalah apa itu metodelogi. Metodelogi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara2 untuk melakukan suatu penelitian.

Setelah spot jantung diawal suasana semakin mencair setelah beliau terus melontarkan bahasa2 Cina yang kami anggap lucu dlm aksennya dan mimiknya beliau..

PTK adalah penelitian yang menghendaki peningkatan dalam mutu belajar siswa.

dari judul skripsi dapa dijabarkan beberapa komponen; contoh

BAGAIMANA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR  PADA MATERI EKOSISTEM SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMA NEGERI 10 BANJARMASIN

  1. Masalah : hasil belajar pada materi ekosistem
  2. sampel : kelas x
  3. solusi :dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
  4. tempat penelitian : sma negeri 10 Banjarmasin
  5. tujuan : meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekosistem

 

Dan pembelajaran diakhiri dengan 3 tgs yg super kereeeeeeen..

 

Penelitian Bayam

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang Masalah

Meskipun secara kualitas Indonesia sudah mampu berswasembada
pangan, tetapi secara kualitas, mutu pangan yang dikonsumsi sebagian
besar penduduk masih tergolong rendah. Status kesehatan sebagian
besar penduduk Indonesia masih perlu ditingkatkan terus-menerus untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Malnutrisi baik yang berupa kekurangan vitamin maupun mineral masih terjadi, khususnya pada penduduk yang berpenghasilan rendah. Sayuran, termasuk bayam, adalah sumber vitamin dan mineral yang dapat diproduksi secara murah dan jumlahnya tidak terbatas. Sayuran tersebut juga mengandung serat yang sangat berguna untuk membantu proses pencernaan makanan dalam lambung sehingga dapat mencegah kanker lambung.

Nilai nutrisi bayam sayur amat tinggi. Keunggulan nilai nutrisi bayam sayuran terutama pada kandungan vitamin A (beta-karoten), vitamin C; riboflavin dan asam amino thiamine dan niacin. Kandungan mineral terpenting yang terkandung dalam bayam sayur adalah kalsium dan zat besi, zat besi sangat penting untuk mengatasi anemia (kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan mineral lain seperti seng (zink), magnesium, fosfor dan kalium. Kandungan protein dalam bayam sayur ternyata lebih unggul dibandingkan dengan kangkung, khususnya pada komposisi protein yang mudah dicerna.

Untuk itu perlu adanya kesadaran masyarakat untuk mulai menyukai mengkonsumsi sayur yang satu ini. Untuk mengurangi pengeluaran uang harian solusinya adalah menanam bayam sayur di rumah. Hal ini akan mempermudah kita untuk mengkonsumsinya tanpa harus membeli kedepannya.

 

 

1.2 Rumusan Masalah

  1. Adakah pengaruh cahaya yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur (Amaranthus viridis) ?
  2. Adakah pengartuh tanah yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur (Amaranthus viridis) ?

 

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini saya hanya membahas mengenai pengaruh cahaya dan tanah yang bebeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur (Amaranthus viridis).

 

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Mengetahui pengaruh cahaya yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur (Amaranthus viridis).
  2. Mengetahui pengaruh tanah yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur (Amaranthus viridis).

 

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah :

  1. Sebagai sumber informasi bagi petani tanaman bayam sayur (Amaranthus viridis).dalam meningkatkan penyediaan bibit atau benih bayam sayur (Amaranthus viridis).
  2. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang ingin bertanam bayam sayur (Amaranthus viridis) di rumah.

 

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

  • Kajian Teori
  1. Botani Tanaman Bayam

Bayam sayur (Amaranthus viridis.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu. Sistem perakarannya adalah akar tunggang dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang menyebar ke semua arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan secara generatif yaitu melalui biji

Tanaman bayam secara sistematika di klasifikasikan sebagai berikut :

Divisio          : Spermatophyta

Class             : Angiospermae

SubClass      : Dicotyledoneae

Ordo             : Amaranthales

Family          : Amaranthaceae

Genus           : Amaranthus

Spesies         : Amaranthus viridis.

Tanaman bayam tidak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit, asalkan kondisi tanah subur, penyiraman teratur, dan saluran drainase lancar. Bayam juga sangat toleran terhadap keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun serta tidak memiliki jenis tanah tertentu. Akan tetapi, untuk pertumbuhan yang baik memerlukan tanah yang subur dan bertekstur gembur serta banyak mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH) yang baik untuk tumbuhnya adalah antara 6-7. Apabila tanaman berada di bawah pH 6, bayam akan merana. Sedangkan di atas pH 7, tanaman akan menjadi klorosis (warnanya putih kekuning-kuningan, terutama pada daun-daun yang masih muda).

  1. Syarat Tumbuh Tanaman Bayam
  2. Iklim
  3. Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman.
  4. Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 mm/tahun.
  5. Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh.
  6. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16-20 derajat C.
  7. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40-60%.
  8. Media Tanam
  9. Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
  10. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning-kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan
    merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6-7.
  11. Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
  12. Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15-45 derajat.
  13. Ketinggian Tempat

Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.

 

  • Rumusan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dapat diperoleh rumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

  1. Ada pengaruh cahaya yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur (Amaranthus viridis).
  2. Ada pengartuh tanah yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur (Amaranthus viridis).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Proses pengukuran merupakan sentral dari penelitian ini.

  1. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu dengan melakukan percobaan terhadap biji bayam sayur (Amaranthus viridis) dengan menanamnya menggunakan tanah yang berbeda dan perlakuan cahaya yang berbeda.

 

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  1. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai pada hari sabtu 17 Oktober 2015 pukul 14.00 WITA dan berakhir pada hari senin 9 November 2015 pukul 14.00 WITA.

  1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian berlangsung di Jl. Taman Citra No. 2 Blok D RT 11 RW 1 Kelurahan Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara.

 

  • Populasi dan Sampel
  1. Populasi

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua biji bayam sayur (Amaranthus viridis) yang direndam pada perlakuan awal percobaan.

  1. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 biji yang ada di 4 macam medium tanam.

  • Instrumen (Alat dan Bahan)

Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

 

  1. Alat tulis
  2. Penggaris
  3. Kamera
  4. Lima buah gelas aqua bekas
  5. Sendok
  6. Biji bayam sayur (Amaranthus viridis)
  7. Air
  8. Tanah subur (gambut) yang disangrai dan tidak disangrai


 

  • Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melakukan percobaan dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut :

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
  2. Mengambil dan merendam biji dalam gelas aqua selama kurang lebih 3 menit.
  3. Mengisi 2 buah gelas aqua dengan tanah yang tidak disangrai dan mengisi 2` buah gelas aqua sisanya dengan tanah yang disangrai sampai ¾ bagian.
  4. Meletakkan 10 biji yang sudah direndam pada setiap gelas dan memberi sedikit air.
  5. Meletakkan 2 gelas aqua berisi tanah yang disangrai dan tidak disangrai di tempat terang dan 2 gelas sisanya di tempat yang tidak gelap.
  6. Mengamati perkecambahannya pada hari ketiga setelah penanaman dan kemudian mengamati lagi setiap 3 hari sekali, mengukur tinggi batang dan menghitung jumlah daun yang tumbuh.
  7. Memberi air secukupnya setiap hari dan mencatat hasil pengukuran.
  8. Mengakhiri pengamatan pada hari ke 24.

 

  • Teknis Analisis Data

Teknis analisis data yang dilakukan adalah dengan studi pustaka dan pengamatan. Pustaka yang digunakan adalah yang berhubungan dengan penelitian ini.

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

 

4.1 Hasil Penelitian

  1. Tabel pengamatan
No. Hari/Tanggal Perlakuan
Terang Gelap
Tanah yang tidak disangrai Tanah yang disangrai Tanah yang tidak disangrai Tanah yang disangrai
1 Sabtu /17 Oktober 2015 Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah
2 Senin/19 Oktober 2015 Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah
3 Kamis / 22 Oktober 2015 Ada 3 biji yang berkecambah Ada 1 biji yang berkecambah Ada 3 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm) Ada 3 biji yang berkecambah (2 = 1 cm; 1 = 0,5 cm)
4 Minggu /25 Oktober 2015 Ada 5 biji yang berkecambah (1 = 1 cm; 1 = 0,5 cm; 2 tidak dapat dihitung) Ada 5 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; 1 = 1,8 cm dan memiliki 2 daun; 2 = 0,5 cm) Ada 7 biji yang berkecambah (2 = 2,5 cm; 1 = 3 cm; 3 = 1,5 cm) Ada 5 biji yang berkecambah (masing-masing tingginya 3 cm; 2,5 cm;2 cm;0,5 cm dan 1 cm)
5 Rabu / 28 Oktober 2015 Ada 3 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm) Ada 3 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm) Ada 3 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm) Ada 3 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm)
6 Sabtu/ 31 Oktober 2015 Ada 5 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm; 1 = 1 cm dan memiliki 2 daun; 1 = 1,5 cm) Ada 5 biji yang berkecambah (mulai layu) Ada 7 biji yang berkecambah (3 = 3 cm; sisanya masing-masing 3,5 cm; 2 cm; 1,8 cm dan 1 cm) Ada 9 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung;1 layu; 2 = 4cm; sisanya masing-masing 1,5 cm; 2 cm;2,5 cm; 3 cm)
7 Selasa/ 3 November 2015 Ada 5 biji yang berkecambah (1 tidak bisa dihitung; 2 = 1 cm dan memiliki 2 daun; sisanya 1,5 cm dan 0,5 cm) Ada 3 biji yang berkecambah (2 = 0,5 cm; 1 = 1 cm dan memiliki 2 daun) Ada 6 biji yang berkecambah (2 = 3,5 cm sisanya 4 cm; 2,5 cm;2,3cm; dan 1,5 cm) Ada 6 biji yang berkecambah (2 tidak bisa dihitung; sisanya 3,5 cm; 3 cm dan memiliki 2 daun; 4 cm; 0,5 cm dan memiliki 2 daun)
8 Jum’at/ 6 November 2015 Ada 5 biji yang berkecambah (3 = 1,5cm; 1 = 0,5 cm memiliki 2 daun; 1 = 1,5 memiliki 2 daun) Ada 2 biji yang berkecambah (1 = 1cm dan memiliki 2 daun; 1 = 0,5 cm) Ada 6 biji yang berkecambah (1= 1,5 cm sisanya layu) Ada 6 biji yang berkecambah (layu)
9 Senin/ 9 November 2015 Ada 4 biji yang berkecambah (1 = 1,5 dan memiliki 2 daun; sisanya 1,5 cm; 1 cm; dan 0,5 cm) Ada 2 biji yang berkecambah (1= 1,5cm memiliki 2 daun; 1 = 0,5 cm) Ada 4 biji yang berkecambah (masing-masing 3,5 cm; 2 cm; 2= 1 cm) Ada 2 biji yang berkecambah (masing-masing 0,5 cm dan 3 cm; sama-sama memiliki 2 daun)

 

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada tahap awal pertumbuhan biji mula-mula melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.

Biji mulai berkecambah setelah lebih dari 3 hari dari waktu penanaman. Hal ini dikarenakan biji-biji masih melakukan imbibisi. Dari hasil pengamatan dapat terlihat bahwa biji bayam di tempat gelap lebih cepat berkecambah dibandingkan dengan tempat terang. Hal ini disebabkan karena hormon auksin bekerja aktif. Salah satu fungsi hormon auksin adalah merangsang pertumbuhan, dan pemanjangan batang. Akan tetapi batang bayam di tempat gelap lebih kurus dan warnanya tidak sehijau di tempat terang.

Biji yang ditanam di tempat terang tumbuhnya lebih lambat, lebih kecil, akan tetapi batangnnya lebih besar dan warnanya lebih hijau. Hal ini berkaitan dengan hormon auksin yang terhambat bekerja di tempat terang sehinnga pertumbuhan batangnya tidak tinggi ke atas. Akan tetapi karena tanaman mendapat cahaya matahari yang cukup sehingga fotosintesis berlangsung baik dan hasilnya diedarkan dengan baik pula.

Kecambah juga lebih cepat tumbuh pada medium tanah yang tidak disangrai. Hal ini karena tanah yang tidak disangrai masih banyak mengandung unsur hara, sedangkan tanah yang disangrai menyebabkan sebagian unsur hara menghilang. Selain itu proses penyangraian juga menyebabkan kemampuan tanah dalam mengikat air berkurang. Tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah gambut, tanah ini mempunyai daya ikat air yang tinggi sampai 20 kali berat keringnya.

Biji bayam menghendaki kebutuhan air yang cukup untuk pertumbuhannya, akan tetapi jika jumlahnya berlebih maka hal itu berakibat buruk. Kecambah bayam yang layu pada penelitian ini disebabkan oleh kandungan air yang terlalu banyak di dalam media tanah. Hal ini disebabkan pemberian air yang lumayan banyak setiap harinya, sedangkan tempat yang digunakan untuk menanam ukurannya kecil.

Dari 10 biji yang ditanam tidak semua biji yang berkecambah.Hal ini diduga karena ada biji yang tidak dapat menyerap air dengan baik. Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada cahaya, air, unsur hara, dan hormon.

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

  • Kesimpulan
  1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah adalah cahaya, air, unsur hara dan hormon.
  2. Pertumbuhan di tempat gelap lebih cepat karena hormon auksin aktif bekerja.
  3. Tanah yang tidak disangrai mengandung lebih banyak unsur hara sehingga baik untuk digunakan sebagai media tanam.
  4. Pemberian air yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
  5. Biji mulai berkecambah setelah mendapatkan nutrisi yang cukup.
    • Saran

Setelah membaca laporan penelitian ini diharapkan makin banyak orang yang akan menanam bayam baik untuk konsumsi pribadi atau untuk dijual.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Azwar, Maas, dkk. 2009. Restorasi Gambut dengan 3 Jenis Surfaktan dan Pengaruhnya terhadap Efesiensi Penyimpanan Kation dan Kapasitas Memegang Air. Yogyakarta

 

Hadisoeganda, A. Widjaja W. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia.Monograf No. 4. BPPP. Lembang, Bandung.

 

Rahardi, F., CS. 1993. Agribisnis Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

 

Rukmana, Rahmat. 1994. Bayam Bertanam & Pengolahan Pascapanen. Kanisius.
Yogyakarta.

 

Setiawan, Ade Iwan. 1995. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya dan Pengaturan Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.

Review Oriflame Hand Body Lotion Masquerade

Hey guysss …

Ada produk kece dari oriflame nih… selain tampilannya yang menarik isi nya pun menarik..IMG-20160103-00082.jpg

Lotionnya yang ringan dengan taburan “manik-manik” yang akan menjadikan hari-hari mu berkilauan. Harumnya tahan lama, tidak terlalu menyengat dan cocok dipakai ke acara-acara besar khusunya acara malam.

Gunakan setiap hari setelah mandi, oleskan merata keseluruh tubuh dan lihat hasilnya. Tubuh anda akan memancarkan kilau dan harum yang memanjakan indra penciuman.

Review Giordani Gold Youth Full Gloss Sheer Pink

 

Hay guys …

Hari ini aku mau belajar mereview produk oriflame yang kece badai nih..

Ada produk Giordani Gold Youth Full Gloss Sheer Pink ni ,,, selain kemasannya yang mewah tapi ringan dibawa ,,, produk satu ini membantu penampilanmu semakin menawan.

Warnanya yang tidak terlalu tajam, cocok untuk digunakan disegala aktifitas. Bagi yang memiliki kulit terang produk ini tidak terlalu dianjurkan yah, soalnya takut memberi kesan pucat pada wajah anda …

Kelembapannya mampu bertahan samapi setengah hari loe .. Berminat mencoba guyssss …??

Masih ada 4 variant warna lain kok ..

Ada lavender, pink quartz, vibrant coral dan wild rose… yang mana pilihan kalian … kalo aku sih sheer pink heeee… selamat mencoba

IMG-20160103-00074.jpg
Hasil yang didapat

 

 

AQUASCAPE…

Mr. Takashi Amano

Lahir pada 18 Juli 1954 di Niigata Jepang. Beliau merupakan seorang photografer dan aquarist yang mempelopori seni aquascaper. Teknik aquascape Takashi Amano ini meniru sebuah pemandangan alam yang ada di Jepang dengan gaya susunan aimetris yang relatif. Teknik ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990. Teknik dan gaya aquascape seperti ini menjadi teknik yang paling disukai dan digunakan oleh para aquascaper yang lain. Beberapa spesies tanaman yang unik dan sesuai dengan karakteristiknya, batu serta kayu apung yang bagus dijadikan perpaduan yang menarik dan pemilihan yang tepat oleh Takashi Amano yang kemudian banyak ditiru oleh sebagian besar aquascaper yang mengagumi beliau. Salah satu konsep yang paling terkenal dan banyak digunakan yaitu konsep estetika yang dinamakan konsep Jepang wabi-sabi. Konsep ini menonjolkan sebuah kefanaan dan gaya minimalis dari sebuah seni aquascape.

Ini salah satu hasil karya dari Mr. Takashi Amano

sumber :

http://www.kaskus.co.id/thread/535f7963a4cb175e0d8b4593/mengintip-keindahan-aquascape-karya-takashi-amano-amp-maestro-lain/

http://akvodecor.com/sejarah-dan-perkembangan-aquascape-di-dunia/

My Hobby

nur2520nur2525nur2536

Selama hampir 1 th, tanaman yang mempunyai nama ilmiah Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw. ini menjadi salah satu tanaman yang menghiasi rumahku. Walaupun sudah cukup lama berada di rumahku tanaman ini hanya berbunga 2 kali, akan tetapi ada yang menarik dari tanamanku ini. Beberapa bulan yang lalu aku mendapati seekor laba-laba mungil nan cantik tinggal di tanamanku ini. Selang beberapa waktu aku kembali menemukan seekor laba-laba mungil nan cantik, akan tetapi corak warna di tubuh mereka sedikit berbeda. Dugaanku sih yang tinggal di tanamanku ini sepasang kekasih heee n_n tetapi mereka tidak berada di dalam satu ranting yang sama. Dari pengamatanku yang jantan memiliki leres hijau dibagian badannya sedangkan yang betina memiliki leres merah. Aku sangat menyukai keindahan warna tubuh mereka…..   

Ada cerita unik di balik foto yang ke tiga, waktu itu sedang ada pemadaman listrik di komplek perumahanku, aku iseng ngelihatin binatang kesukaanku ini, dan ternyataaaaaaaaaaaaa mereka sedang bersantap malam. Demi untuk mengabadikan momen langka tersebut aku maksain motret walau dengan berlampu emergency wheeeee @_@

apa yg harus aku lakukan … kemana lagi aku harus mengadu … berkeluh kesah atas semua bebanku … tak ada tempat sandaran … kemana aku harus pergi untuk menghilangkan rasa ini …